DEN HAAG--Pejuang HAM Indonesia, Munir, akan diabadikan menjadi nama
jalan di Den Haag, Belanda. Ini merupakan penghormatan pemerintah
Belanda atas kiprah Munir berjuang menegakkan HAM di Indonesia.Malah
Munir meninggal diracun dalam pesawat yang membawanya ke Belanda untuk
sekolah. Rupa-rupanya, bukan cuma Munir yang namanya ada di Belanda.
Tercatat, ada tiga nama jalan orang Indonesia di Belanda. Mereka adalah
Moh Hatta, Irawan Sujono, dan RA Kartini.
Moh Hatta adalah mantan wakil presiden RI pertama. Dia menjadi pendiri
pergerakan kemerdekaan Indonesia di Belanda sejak menjadi mahasiswa
ekonomi di sana. Hatta juga kerap mewakili Indonesia di forum
intenasional sejak muda. Jalan Moh Hatta kini ada di Haarlem.
Sementara Irawan Sujono juga adalah mahasiswa Indonesia. Namun berbeda
dengan Hatta, Irawan tak sempat pulang ke Indonesia untuk menikmati
kemerdekaan. Kisahnya cukup tragis. Pada 13 Januari 1945, Irawan di
Leiden mengangkut perlengkapan stensil yang baru saja direparasi untuk
mencetak penerbitan-penerbitan ilegal.
Ia bertemu dengan pasukan SS Nazi Jerman yang sedang melakukan razia.
Saat itu Belanda memang dalam penguasaan Jerman. Irawan berusaha
melarikan diri, namun berondongan peluru Nazi menembus tubuhnya. Jadilah
putra Raden Ario Adipati Sujono, menteri Indonesia pertama dalam
pemerintah Belanda di London ini tewas di Belanda. Nama Irawan jadi
jalan di Amsterdam.
Sementara RA Kartini, sudah dikenal sebagai salah satu pejuang HAM
perempuan. Ia mencoba mendobrak adat lama yang menyatakan perempuan tak
bisa mandiri. Ia juga bertukar surat dengan sahabatnya di Belanda
menyampaikan keluh kesahnya soal hak perempuan di Indonesia. Nama jalan
RA Kartini ada di Haarlem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar