Korupsi Indonesia No. 4 di Dunia?

Korupsi Indonesia sebarapa parahkah? Saya yakin mayoritas yang baca nih artikel mesti jawab .. Parah kuadrat! Hehe .. kalau itu jawabannya, berarti kita sama dong. Sebagai individu yang bersih-atau berusaha untuk bersih- dari korupsi (sok suci dikit ah), saya malu sebagai warga negara Indonesia. Namun disisi lain saya bangga, karena masih ada warga Indonesia yang gigih bertarung melawan para koruptor.


Korupsi Indonesia
Secara survey yang dikeluarkan oleh lembaga Transparansi Internasional tahun 2007, Indonesia berada pada posisi ke 145 dari 180 negara dalam hal indeks korupsinya. Ini berita gembira apa musibah ya? Jelas musibah lah, wong kalau disekolah aja semakin besar rankingnya, berarti semakin jelek prestasinya.

Yah, walaupun begitu kita tetap harus bersyukur karena ternyata masih ada yang lebih 'bejat' lagi dari Indonesia, tapi perbaikan itu harus tetap ada, Iya kan? Masak kita mau aja sih terus-terusan di zhalimin sama koruptor?!

Kalau saya boleh menganalisa (emang yang di Jakarta Lawyers Club aja yang boleh analisa?!), korupsi Indonesia itu sebenarnya lebih buruk dari yang Transparansi Internasional sangkakan. Kenapa? Karena standar perhitungan mereka nggak jelas. Setiap negara kan punya kebijakan masing-masing. Ada satu negara yang membolehkan pengusaha memberikan sumbangan kampanye dengan syarat-syarat tertentu, tapi di negara lain belum tentu hal tersebut legal.

Selain itu, korupsi Indonesia juga sudah mendarah daging. Dari tingkat pejabat negara sampai yang setingkat RT juga pada korupsi. Ini sih sudah bukan rahasia lagi. Coba aja kalau kita mau bikin KTP, kan biaya aslinya paling cuma 5.000 perak, tapi faktanya bisa membengkak sampai 50.000 perak.

Makanya saya nggak kaget waktu lagi 'blog walking' ada artikel yang menuliskan kalau Indonesia itu merupakan negara terkorup nomor 4 di dunia. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut.

Tambahan lagi birokrasi kita yang memang kondusif dalam menumbuhkan suburkan korupsi Indonesia. Misalnya, Gaji seorang Gubernur adalah 5-10 juta / bulan. Sedangkan biaya kampanye pemenangan pemilu dia harus mengeluarkan setidaknya 5 milyar (ini minim loh), lah kalau ngandelin gaji dan bermain bersih, berapa tahun yang harus dibutuhkan supaya 'balik modal'. Padahal masa jabatan gubernur cuma 5 tahun. Akhirnya, supaya -minimal balik modal- mereka korupsi. Itu baru setingkat propinsi, gimana yang di tingkat nasional.

Dan faktor ekonomi bukanlah sebab utama atau satu-satunya yang membuat korupsi merajalela. Buktinya orang-orang kaya macam pejabat-pejabat negara banyak yang terbukti korupsi. Menurut saya degradasi moral lah yang bikin korupsi Indonesia merebak. Orang biar sebokek apapun kalau punya moral beradab pasti nggak akan korupsi, mending ngutang, atau kalau udah kepepet banget ya mending ngemis daripada harus korupsi.

Ini menurut saya Loh, menurut Anda? lanjut di komen aja yah ..

Posted by Warta Digital on 11/28/2011 08:00:00 PM. Filed under , . Kamu bisa ikuti semua artikel melalui :

0 komentar for "Korupsi Indonesia No. 4 di Dunia?"

Leave a reply